Fenomena Alam di dalam Tanah yang Luar Biasa
(1)
Tanah yang sehari-hari kita gunakan baik sebagai
pijakan untuk berjalan atau berlari, tempat untuk mendirikan bagunan, sebagai
lapangan untuk olah raga, dan sudah barang tentu petani menggunakan untuk
menanam. Permukaan tanah tersebut kali kita gali hingga kedalaman tertentu akan
nampak perbedaan kharakteristiknya berdasarkan kedalaman (Gambar di bawah).
Ahli-ahli ilmu tanah menyebut gambar tersebut sebagai profil tanah.
Profil
tanah
Saat petani atau kita menanam tanaman dan setiap
hari kita lihat selalu terjadi adanya penambahan tinggi, jumlah daun, batang
bercabang atau menjadi besar, atau berbunga dan akhirnya berbuah. Buah atau
bagian tanaman lainnya yang kita panen itu sebagian besar kita gunakan sebagai
bahan makanan, pakaian, obat-obatan, bahkan saat ini dipakai sebagai sumber
energi terbarukan. Bertambahnya besar atau bobot tanaman utamanya disebabkan
oleh proses fotosintesis dan ini sudah banyak yang mengetahuinya, karena mudah
dilihat dampaknya atau pengaruhnya. Akan tetapi, apakah anda tahu hubungannya
tanah dengan pertumbuhan tanaman tersebut, dan lebih spesifik kejadian apa saja
antara akar tanaman dengan tanah di dalam tanah? Apakah tanah hanya sekedar
tempat tumbuh tanaman saja? Sudah barang tentu tidak, karena tanah sangat nyata
memegang peranan penting dalam menentukan pertumbuhan dan kesehatan tanaman.
Kalau begitu apa peranannya?
Lima fungsi tanah
Berdasarkan aspek lingkungan yang
sangat penting dalam menentukan pertumbuhan dan kesehatan tanaman, tanah
mempunyai beberapa fungsi sebagai: 1) media pertumbuhan tanaman, 2) sistem tata
air, 3) media engineering, 4) siklus hara, 5) habitat organisme (seperti
digambarkan dalam Gambar di atas) dan 6) sesquitration (http://winarsosugeng.blogspot.com/2012/03/meningkatkan-sesquitration-tanah.html), serta 7) bioremediation.
Selanjutnya tanah dengan sumberdaya alam lainnya secara bersama-sama saling
melengkapi memberikan layanan lingkungan sebagai berikut: 1) kehidupan, penyediaan akan pangan,
serat, bahan bakar, sumber genetik, biokimia, air ersih, 2) budaya
(spiritual, rekreasi, estetika, inspirasi, dan pendidikan), 3) penunjang
(pembentukan tanah, siklus hara, produksi primer), 4) regulasi (regulasi
iklim, regulasi populasi hama dan penyakit, regulasi pembuahan, regulasi air,
pengurangan bencana).
Salah
satu fungsi tanah seperti yang telah dijelaskan di atas adalah sebagai media
pertumbuhan tanaman. Tanah memberikan unsur hara secara lengkap berjumlah 13 macam
untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanah mempunyai pori-pori
yang memungkinkan mengalirnya gas seperti oksigen dan karbondioksida, untuk
masuk dan ke luar dari sistem tanah. Pori-pori tanah juga menyerap air dan
menahannya untuk digunakan tanaman. Kemampuan tanah dalam mengikat atau menahan
air sangat penting untuk kelangsungan hidup tanaman dan organisme tanah. Oleh
karena itu, fungsi tanah sebagai media pertumbuhan tanaman, yang akhirnya
menentukan produktivitasnya, dapat dicirikan sebagai berikut: 1) memberikan unsur hara (ada 13 macam), 2)
aerasi (O2), 3) air, dan 4) dukungan secara fisik sehingga tanaman
dapat tegak berdiri dan tidak mudah roboh.
Dari
13 unsur hara tersebut diserap tanaman oleh perakarannya melalui tiga cara
yaitu: 1) aliran massa (mass flow), 2) difusi, dan 3) intersepsi. Reaksi yang
luar biasa penting dalam proses serapan unsur hara ini adalah proses pertukaran
kation antara permukaan tanah dengan larutan tanah dan akhirnya sebagian besar
unsur hara dalam larutan tanah ini yang diserap oleh akar tanaman. Kemampuan
tanah dalam mempertukarkan kation-kation (unsur hara dalam bentuk kation) yang
diikatnya, contohnya kation antar K+, Na+, Ca+2,
Mg+2, NH4+, H+, Cu+, Fe+2,
Mn+2, Zn+2 dan lain-lainnya disebut kapasitas tukar
kation (KTK). Akan tetapi apabila yang dipertukarkan tersebut dalam bentuk
anion (unsur hara dalam bentuk anion), maka disebut kapasitas tukar anion
(KTA), misalnya antar PO4-3, SO4-2
NO3-, MoO3, BO3-3, Cl-
dan lain-lainnya. Besarnya KTK dan luas permukaan luar mineral tanah disajikan
tabel di bawah.
Luas
Permukaan dan KTK Mineral Tanah
Mineral
|
Tipe
|
KTK
(cmolc/kg-1)
|
Luas
permukaan luar (m2/g-1)
|
Luas
permukaan total (m2/g-1)
|
Smektit
|
Klei
aktivitas tinggi
|
-80
sd -150
|
80
- 150
|
|
Vermikulit
|
Klei
aktivitas tinggi
|
-100
sd -200
|
70
- 120
|
|
Mika
|
Klei
aktivitas tinggi
|
-10
sd -40
|
70
- 175
|
|
Klorit
|
Klei
aktivitas tinggi
|
-10
sd -40
|
70
- 100
|
|
Kaolinit
|
Klei
aktivitas rendah
|
-1
sd -15
|
5
- 30
|
|
Gibsit
|
Al-
osida
|
+10*
sd -5
|
80
- 200
|
|
Gotit
|
Fe-osida
|
+20
sd -5
|
100
- 300
|
|
Alofan
|
Amorf
|
+10
sd -150
|
100
- 1000
|
|
Humus
|
Organik
|
-100
sd -500
|
Bervariasi
|
Bervariasi
|
* Tanda positif menunjukkan bahwa mineral lebih bersifat KTA
dibandingkan KTK
Brady and Weil (2002)
Brady and Weil (2002)
Sebenarnya yang menakjubkan bukan unsur hara
(kation dan anion tersebut) tetapi terjadinya proses pertukaran, yang
melibatkan luas permukaan tanah atau mineral. Tanah yang mengandung mineral klei,
terus kita bersihan atau murnikan sehingga hanya terdapat klei saja, dan kita
lihat dengan pembesaran ratusan ribu kali hingga dapat melihat pada ukuran
partikel dengan satuan mm (mikro meter).
Contoh klei kelompok Kaolinit secara mikroskopis dapat dilihat pada Gambar di
bawah. Berdasarkan gambar tersebut menunjukkan bahwa klei Kaolinit di dalam
tanah tersusun atas berlembar-lembar. Tidak seperti yang kita banyangkan
sebelumnya kan? Kharakteristik bentuk, besar, dan lembaran antar kelompok klei
(mineral tanah) berbeda-beda di dalam tanah, seperti disajikan dalam table di
atas. Anda dapat melihat gambar detailnya dan membedakan tipe-tipe klei melalui
alamat webmineral.com.
Diteruskan ke SDA Tanah (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar