Penerapan Sistem Pertanian Berkelanjutan
Pengelolaan tanah secara berkelanjutan atau Sustainable Soil Management (SSM) harus menggunakan pendekatan multidisiplin dan tidak boleh terbatas hanya pada bidang ilmu tanah (pertanian) saja
Berdasarkan Steiner (1996) ada tiga (3) aspek sistem pengelolaan tanah secara berkelanjutan yang selanjutnya kita sebut sebagai 3 pilar:
Aspek Bio-fisik: Pengelolaan tanah berkelanjutan harus memelihara dan meningkatkan kondisi fisik dan biologi tanah untuk produksi tanaman dan keragaman hayati (biodiversity).
Aspek Sosial-budaya: Pengelolaan tanah berkelanjutan harus cocok atau sesuai dengan kebutuhan manusia baik secara sosial dan budaya pada tingkatan nasional dan regional.
Aspek Ekonomi: Pengelolaan tanah berkelanjutan harus mencakup semua biaya penggunaan lahan.
Praktikum Penerapan Sistem Pertanian Berkelanjutan, mahasiswa PS Agroteknologi Universitas Jember dilakukan pada penerapan usahatani padi organik di Sumberjambe Rowosari dan di lahan bergunung/miring Sukma Elang.
Dalam kegiatan tersebut mahasiswa akan menilai usahatani tersebut sudah memenuhi 3 pilar pertanian berkelanjutan atau belum. Jika belum solusi apa yang bisa diberikan sehingga tanpa merubah system yang telah diterapkan oleh petani tersebut, akan tetapi memenuhi 3 pilar tersebut.
Lokasi praktikum usahatani produksi beras organik dan sumber air langsung dari sumber air di atasnya (Gunung)
Bersama dengan 3 pelaku usaha (petani) di depan rumahnya