Senin, 27 Februari 2012

Capaian Pembelajaran (LO) PS Ilmu Tanah

Hasil pertemuan HITI di Bogor tanggal 25 Februari 2012


Learning Outcomes Program Studi Ilmu Tanah

Deskripsi generik level 6 (paragraf pertama)
Mampu  memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.

Deskripsi spesifik
Mampu mendeskripsikan sifat-sifat tanah, mengklasifikasikan tanah, memilih alternatif penggunaan tanah terbaik dalam bidang pertanian, dan memeliharanya demi keberlangsungan fungsi-fungsi tanah melalui pengamatan lapang, analisis laboratorium dan lansekap.

Deskripsi generik level 6 (paragraf kedua)
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan spesialis dan mendalam di bidang-bidang tertentu, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah procedural

Deskripsi spesifik
Menguasai pengetahuan tentang Morfologi dan Klasifikasi tanah, Survai dan Pemetaan Tanah, Fisika Tanah, Mineralogi Tanah, Kimia Tanah, Biologi Tanah, Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman, Evaluasi Lahan dan Penatagunaan Tanah, Konservasi Tanah dan Air, Pupuk dan Pemupukan untuk dapat digunakan dalam pemanfaatan dan pemeliharaan tanah yang berkelanjutan.

Deskripsi generik level 6 (paragraf ketiga)
Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi:

Deskripsi spesifik
Mampu menetapkan tingkat survai dalam pemetaan tanah, menetapkan perencanaan penggunaan lahan, menetapkan pilihan jenis dan dosis pupuk, menetapkan tindakanpengelolaan tanah dan konservasi tanah dan air, serta menetapkan cara dalam mempertahankan, memperbaiki dan meningkatkan kualitas tanah.

Deskripsi generik level 6 (paragraf keempat)
Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja organisasi

Deskripsi spesifik
Mampu mengelola kegiatan dalam lingkup pekerjaannya dan bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerjanya serta terbuka untuk berinteraksi secara keilmuan demi pencapaian hasil kerja organisasi


Keterangan tambahan:
Deskripsi generik sudah ada dalam Pepres 8 tahun 2012, tentang KKNI
Dalam KKNI tersebut S1 masuk dalam jenjang 6, yang deskripsinya telah disajikan pada deskripsi generik di atas (ada 4 paragraf). Setelah itu, HITI membuat deskripsi spesifik untuk masing-masing deskripsi generik, khusus untuk PS Ilmu Tanah.
Oleh karena itu, apabila ada PS Ilmu Tanah ingin mengembang kurikulumnya dapat mengacu pada LO tersebut di atas.
 

Senin, 06 Februari 2012

harapan lulusan Agroteknologi oleh stakeholders


Hasil survei harapan lulusan Agroteknologi oleh stakeholders

Survei dilakukan pada desember 2011, pada stakeholders Kandir PTPN 12 Surabaya; LPP dan Joglo Tani Jogjakarta; dan Lembah Hijau Multifarm Solo

Desain kurikulum PS Agroteknologi yang tidak sangat spesifik seperti yang dilakukan pada PS Tanah, PS Agronomi dan PS IHPT sudah baik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan perkebunan yang menerapkan pada aneka tanaman (semusim maupun tahunan). Hal ini dibuktikan dengan hasil rekruitmen baru-baru ini banyak diambil dari alumni UNEJ (sekitar 40% ), karena yang alumni perguruan tinggi lain, sangat spesifik keahliannya, sehingga tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan perusahaan.

Budaya lokal dimasukan dalam kurikulum PS Agroteknologi sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan perkebunan yang cakupan lokasi kebunnya tersebar di seluruh Indonesia, yang sangat berbeda-beda dalam kebudayaan. Pemberian bekal ini akan meningkatkan daya adaptasi lulusan terhadap lingkungan yang berbeda-beda budayanya.

Hasil evaluasi, keandalan atau kompetensi berdasarkan keahlian atau ketrampilan teknologi lebih penting dibandingkan dengan berdasarkan komoditas. Hal ini disebabkan penguasaan manajemen atau produksi tanaman salah satu jenis tanaman, dapat digunakan untuk tanaman lainnya; kecuali untuk produksi tanaman yang bersifat spesifik, contohnya kopi dan kakao. Manajemen produksi kedua komoditas ini bersifat komplit dan intensif.

Kata alumni PS Ilmu Tanah, PS Agronomi, dan PS Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman merasakan bobot praktikum sangat kurang, sehingga tidak bisa langsung atau cepat beradaptasi di lapangan kerja. Selain itu, berdasarkan kebutuhan aktivitas di bidang perkebunan, kompetensi bidang tanaman perkebunan atau tahunan sangat kurang.

Di lapangan kemampuan manajerial sangat penting, diperlukan banyak pengetahuan yang berasal dari beberapa MK, sehinga mengintegrasikan antar kajian MK-MK sangat penting. Selain itu interaksi atau komunikasi dengan lingkungan juga penting.

Di perkebunan pekerja yang berijasah S1 sering menunjukkan sifat kurang sabar dalam bekerja. Selain itu, kebiasaan relatif bebasnya ekspresi akademik di perguruan tinggi, sering menjadi beban di suatu lingkungan perusahaan, walaupun tidak semua.

Hampir semua stakeholders mengharapkan lulusan yang mempunyai motivasi untuk lebih maju dan cinta pada bidang kerjaan, dalam hal ini pertanian

Selain penguasaan aktivitas lapangan, dalam beberapa perusahaan yang stafnya berhadapan langsung dengan pelanggan, membutuhkan ketrampilan hubungan dengan masyarakat atau publik (PR).

Minggu, 05 Februari 2012

Mari mengenal agroteknologi


Mari mengenal agroteknologi

Secara sederhana Agroteknologi berasal dari 2 kata agro dan teknologi.
Agro berasal dari agronomi yaitu ilmu yang mempelajari gejala (fenomena) dalam hubungannya dengan pertanian atau teori dan praktek dalam pengelolaan tanah dan produksi tanaman.
Teknologi berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya. Dalam perkembangannya sains merupakan sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Sudah terbukti bahwa Negara yang sainsnya baik atau kuat sangat maju dalam persaingan global dan akhirnya lebih maju dan berhasil meningkatkan kemakmuran rakyatnya. Hubungannya dengan bahagia bagaimana?  Mungkin ada salah satu pembaca mau berkontribusi dalam hal ini, karena bahagia menurut saya sudah didominasi hubungannya dengan hati. Selanjutnya rekayasa menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya).
Berdasarkan uraian sederhana tersebut di atas maka agroteknologi adalah sains dan perekayasaan dalam pengelolaan tanah dan produksi tanaman untuk mendapatkan perubahan yang lebih maju/baik.

Dengan dibukanya Program Studi (PS) Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember, maka terjadi perubahan mendasar dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum atau kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Isi kurikulum menjadi sangat berkembang dengan melibatkan ilmu-ilmu tanah, ilmu-ilmu budidaya pertanian, serta ilmu-ilmu hama dan penyakit tanaman dengan porsi kurang lebih hampir sama; sehingga kurikulum menjadi bersifat lebih umum atau general. Dari survei stakeholders sebelumnya, memang kompetensi seperti inilah yang dikehendaki. Implementasi isi kurikulum ini berlangsung hingga semester 5 dan 6, terus dilanjutkan dengan peminatan atau pemilihan minat. Minat yang disediakan sesuai dengan PS yang ada sebelumnya yaitu: Ilmu Tanah, Ilmu Budidaya Pertanian, dan Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman.

Hasil evaluasi kompetensi mahasiswa setelah peminatan di PS Ilmu Tanah selama 2 tahun terakhir (2010 dan 2011), nampak bahwa mahasiswa belum siap atau belum cukup bekal untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Hal ini dibuktikan dengan mahasiswa kesulitan untuk mengembangkan kreativitasnya dalam memilih tema atau judul penelitian dalam hubungannya dengan permasalahan ilmu tanah, apalagi pelaksanaannya baik di laboratorium maupun di lapangan. Gejala yang juga nampak terjadi yaitu mahasiswa pandai dalam diskusi (aspek kognitif), akan tetapi sangat kurang dalam isi dan mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan dalam aspek avektif maupun psikomotorik. Walaupun berdasarkan row material mahasiswa saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan saat sebelumnya yaitu PS Ilmu Tanah.

Permasalahan dalam mengimplementasikan kurikulum PS Agroteknologi juga terjadi dalam koordinasi antar PS-PS pendukungnya dan bahkan antar PS itu sendiri, sehingga mahasiswa kesulitan dalam menghubungkan antar substansi-substansi dalam matakuliah yang telah diterimanya. Walaupun demikian, secara umum mahasiswa yang memilih minat ilmu tanah cukup baik motivasinya untuk maju dan lebih baik, sehingga kalau tidak dikelola dengan baik bisa berdampak pada buruk atau tidak dikehendaki. Permasalahan ini jika terus berlanjut dan tidak diatasi dengan segera dapat berpengaruh pada minat pada ilmu tanah (Fakultas Pertanian secara umum) yang tambah menurun, bahkan lebih jauh berdampak pada SDM bidang pertanian yang terus menurun.

Oleh karena itu, untuk mengatasi beberapa permasalahan dalam memenuhi kompetensi lulusan PS Agroteknologi minat Ilmu Tanah perlu peningkatan pembekalan kompetensi atau keahlian lapangan (kombinasi antara kognitif, avektif dan psikomotorik). Proses pembelajaran langsung di lapangan membutuhkan waktu yang banyak dan mahal; karena keragaman permasalahan ilmu tanah sangat beragam berdasarkan bahan induk, reliaef, iklim, organisme dan waktu (umur) pembentukan tanah. Selain itu, penerapan sistem pembelajaran yang gencar disosialisasikan di Universitas Jember yaitu Student Centered Learning (SCL) sangat sulit diimplementasikan, karena akademik atmosfer, khususnya media-media atau sumber-sumber pembelajaran yang ada sangat kurang; sehingga perlu diadakan baik jumlah maupun kualitasnya.

Semoga Bermanfaat......